
Manggaavocado - Ummah for Earth Greenpeace Indonesia resmi melaunching Green Hajj aplikasi panduan ibadah haji dan umrah ramah lingkungan tanggal 30 Juni 2022 di Co Hive gedung D-Lab, Jalan Riau No.1, Menteng, Jakarta Pusat. Setelah penutupan ibadah haji selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, tahun 2022 merupakan tahun pertama jemaah haji Indonesia bisa melaksanakan kembali ibadah haji ke tanah suci. Hal ini tentu sangat membahagiakan sekaligus menjadi pengingat untuk selalu menjaga kesehatan agar prosesi haji dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar hingga kembali ke tanah air dengan selamat dan mendapatkan haji yang mabrur. Selain masih menghadapi tantangan kesehatan seperti Covid-19 dalam prosesi haji dan umrah, ada juga tantangan besar lainnya yaitu tantangan lingkungan dan cuaca yang semakin panas akibat perubahan iklim global. Hal ini menunjukkan setidaknya dua hal kepada kita. Pertama, kita dan planet ini rentan terhadap perubahan iklim dan dapat menjadi bencana bagi kita. Kedua, kita perlu mengubah situasi ini dan bertindak bersama, mulai dari individu, kelompok atau komunitas, dan kemudian di tingkat negara dan bahkan secara global untuk memulihkan perubahan iklim.
 |
Veronici Garyfallou |
Dalam acara peresmian Green Hajj di pandu oleh Ines Nirmala dari KBR (Kantor Berita Radio) dan moderator dialog Rahma Shofiana dan dihadiri Enzi Anugrah Romadhon (Project leader Ummah for Earth GreenPeace Indonesia dan para narasumber yang memiliki perhatian dan memberi dukungan bagi keikutsertaan umat muslim dalam upaya mengatasi perubahan iklim yaitu Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, (Imam Besar Masjid Istiqlal), Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si, (aktivis lingkungan dan dosen Pascasarjana Universitas Nasional), Nadhea Tanj (Key Influencer), Tata Mustasya (Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia), Hilman Latief (Dirjen Penyelenggaraan Haji & Umrah Kemenag RI) dan melalui zoom H. Bambang Hamid Sudjatmiko (Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga DPP AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia), Veronici Garyfallou, Dr. Husna Ahmad Obe, Syarifah Sofia, kiki Taufiq, Afif dan hadir Stand up komedian Indonesia Abdur Arsyad.

Umat muslim dan diri kita sendiri harus menyadari bahwa kita dapat berperan serta bagi kelestarian alam melalui ibadah haji atau umroh yang dilaksanakan. Memang prioritas utama dalam melaksanakan haji dan umrah adalah fokus pada ibadah, namun ada cara agar ibadah yang dijalankan memiliki dampak positif bagi diri sendiri, sesama makhluk serta kehidupan di bumi. Perlu disadari juga bahwa sekecil apapun upaya yang dilakukan akan memberikan perubahan yang berarti, seperti menanam pohon, menutup kran air, berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor, membeli barang yang hanya dibutuhkan, dan mendaur ulang sampah. KH Nasaruddin Umar (Imam besar Masjid Istiqlal) mengajak umat muslim untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan karena kebersihan termasuk sebagian dari iman. Menurut Imam besar Masjid Istiqlal bahwa "Launching Green Hajj Apps sangat penting, saya berterima kasih pada sahabat saya karena ada yang memiliki perhatian tentang panduan haji sekaligus merawat dan menjaga lingkungan. Menjaga lingkungan saat ibadah haji sudah terlihat dalam peraturan di Mekkah seperti mencabut rumput, membunuh binatang akan terkena hukuman membayar dam atau denda, mungkin dampaknya tidak akan terasa jika dilakukan satu orang tapi dampaknya sangat besar bagi lingkungan dan kelestarian alam jika dilakukan banyak orang."
Ummah for Earth telah merilis Panduan Green Hajj dan Umroh melalui website dan aplikasi dalam bahasa Inggris dan Arab, dan tahun 2022 Panduan Green Hajj diluncurkan dalam bahasa Indonesia. Menurut Tata Mustasya (Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia) bahwa "Green Hajj adalah aplikasi yang memuat bacaan dan doa serta panduan praktis dalam melakukan ibadah haji dan umrah. Pengguna juga bisa mendapatkan petunjuk mengenai ibadah haji dan umroh yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti penggunaan air dan energi yang efisien, pengurangan sampah khususnya sampah plastik, dan penggunaan transportasi publik. Aplikasi Green Hajj hadir sebagai bentuk nyata dukungan umat Islam dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Kampanye ini ingin mempromosikan masa depan alternatif yang menawarkan solusi dan harapan Diharapkan panduan ini bisa ikut membawa dunia mengatasi bencana iklim, menawarkan bagi individu, komunitas, pemerintah dan pemangku kepentingan lain guna mengakhiri mitos pembangunan ekonomi ekstraktif yang merugikan lingkungan.”
Tugas menjaga dan melestarikan lingkungan adalah tugas kita bersama termasuk para generasi muda. Sebagai generasi muda Nadia Tanj mengatakan bahwa "saya sebagai Generasi muda merasa bawa saya mempunyai tugas dan bertanggung jawab yang cukup besar untuk menjaga lingkungan disekitar, alam ini adalah sebagai karunia terbesar dari Alla SWT yang harus dijaga bersama-sama dan ini adalah hal yang akan generasi saya bawa dan generasi muda di masa mendatang. Global warning sudah bisa kita rasakan seperti polusi udara yang semakin meningkat, gelombang pasang air laut yang meningkat dan juga semakin banyaknya bencana alam terjadi disekitar kita, jadi jika kita sebagai generasi muda tidak cepat tanggap dan tidak cepat bertanggung jawab untuk linkungan disekitar, maka akan banyak dampak negatif yang akan generasi saya bawa ke genarasi selanjutnya. Dengan adanya aplikasi Green Hajj saya mengucapkan Alhamdulilah, karena ini bisa membantu jamaah haji dan umrah mendapat panduan haji dan umrah yang ramah lingkungan yang sngat baik dan positif selama beribadah haji dan umrah."
Aplikasi Green Hajj panduan jamaah haji dan umrah yang ramah lingkungan sudah dirasakan oleh Kiki Taufik (Project Leader Ummah for Earth Greenpeace Indonesia) menurut Kiki Taufik bahwa "Aplikasi Green Hajj adalah panduan yang aplicable atau aplikatif yang bisa kita lakukan dari diri kita sendiri, misalnya cuaca yang panas kita membawa tumbler untuk minum tidak membawa botol plastik bisa mengurangi sampah plastik, bawa tempat makan sendiri selama ibadah haji dan umrah ini membantu sekali dan bisa diterapkan selama berada disana."
Menjaga dan melestarikan alam adalah tugas bersama kita sebagai mahkluk ciptaan Allah SWT, karena bumi adalah amanah yang harus kita jaga. Sebagai umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah tentu tidak ingin pahala yang kita dapat dari Allah SWT rusak atau tidak diterima karena hal kecil seperti membuang sampah sembarangan, menggunakan air berlebihan, menumpuk sampah plastik yang bisa berakibat besar yaitu merusak lingkungan. Yuk mulai dari diri kita sendiri untuk lebih menjaga lingkungan untuk generasi selanjutnya dan jangan lupa gunakan panduan haji dan umrah yang ramah lingkungan seperti Green Hajj.
-salam sehat-
Komentar
Posting Komentar