Pergi ke perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebelum pandemi, next akan ada cerita ke perpustakan Nasional saat pandemi. Tempat wisata inginnya melepas lelah, senang-senang bersama keluarga, tapi saat liburan sekolah atau weekend pergi ke tempat wisata biasanya jalan macet, dan sampai tempat wisata penuh bahkan sampai berdesak-desakan, akhirnya bukannya senang-senang malah bikin bete atau kesal.Zaman serba teknologi, jadi untuk para orang tua mengajak anak wisata saat libur sekolah, harus mencari yang beda, berkualitas dan mencerdaskan, karena liburan yang berkualitas adalah liburan yang pulangnya harus membawa hal yang bermanfaat, berguna dan mencerdaskan anak seperti wisata literasi.Arti dari wisata literasi adalah wisata membaca dan mengajarkan anak diluar rumah untuk menambah kemampuan membaca huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan menulis dan kemampuan visual atau kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual baik video atau gambar.
Lokasi Perpustakaan Nasional
Wisata literasi ke perpustakaan nasional salah satu wisata yang mencerdaskan untuk anak untuk mengisi libur sekolah.Perpustakaan nasional berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomer 11 Jakarta Pusat, perpustakaan nasional persis berhadapan dengan Tugu Monas Jakarta dan dekat dengan Balai kota Jakarta tempat gubernur DKI Jakarta bekerja.Perpustakaan nasional diresmikan langsung oleh presiden Joko Widodo pada tanggal 14 September 2017, perpustakaan ini menjadi perpustakaan nasional tertinggi di dunia yang tingginya mencapai 126,3 meter dengan 27 lantai.Jam buka layanan perpustakaan nasional adalah :
1.Senin – Jumat : 08.30 – 18.00 – Istirahat : 12.00 – 13.00 – Istirahat Jumat :11.30 – 13.00
2.Sabtu – Minggu : 09.00 – 16.00 – Istirahat : 12.00 – 13.00
3.Libur Nasional : Tutup
Apa Itu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ?
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang berkedudukan di ibukota negara dan lembaga pemerintah nonkementrian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala negara.
Graha Literasi Perpustakaan Nasional
Sebelum menuju gedung perpustakaan nasional, kita akan melewati Graha literasi perpustakaan nasional yang didirikan tahun 1952 dan dulunya adalah bangunan cagar budaya (BCB) yang memiliki sejarah perkembangan perpustakaan yang didirikan atas bantuan Bung Hatta.Di graha literasi terdapat ruang aksara, ruang media, ruang peristiwa membaca dan ruang perpustakaan bergerak, seluruh fasilitas di graha literasi dapat dimanfaatkan secara penuh oleh seluruh pengunjung perpustakaan nasional.
Layanan Keanggotaan & Penelusuran Informasi
Setelah melewati graha literasi, kita bisa langsung menjuju gedung utama perpustakaan nasional yang megah, saat masuk lobby hall gedung, pengunjung dibuat takjub dengan rak buku besar hampir setinggi gedung yang berisikan buku-buku bersejarah, setelah itu bisa langsung naik ke lantai dua untuk pendaftaran pembuatan kartu anggota.Dilantai ini dipenuhi komputer untuk pengunjung yang ingin membuat kartu anggota, pengunjung mengisi data yang sudah tersedia di komputer dan otomatis akan tercetak nomer antrian untuk foto dan menerima kartu anggota.Syarat membuat kartu anggota adalah minimal sudah bersekolah di Sekolah Dasar(SD).Membawa foto copy ID card atau KTP jika belum punya KTP harus membawa foto copy KK 1 lembar, hanya kurang dari 20 menit kartu anggota sudah jadi.
Layanan Koleksi Anak, Lansia dan Disabilitas
Saya langsung naik kelantai 7 Layanan koleksi anak, lansia dan disabilitas untuk membawa anak-anak membaca buku, sampai di lantai 7, alas kaki harus dibuka dan tidak boleh membawa makanan atau minuman ke dalam area baca.Koleksi buku disini sudah lumayan lengkap, tempatnya nyaman untuk anak-anak, di dalam ruangan ini ada ruang laktasi untuk ibu yang ingin menyusui.Anak-anak yang belum masuk sekolah dasar masih tetap bisa membaca semua koleksi buku disini dengan memakai kartu anggota pendamping.Anak-anak menikmati sekali membaca buku disini, karena ada berbagai macam jenis buku, mulai dari buku 3D yang jika dibuka gambarnya akan timbul, buku dengan teks bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.Tersedia permainan edukasi, story telling.Untuk difabel disediakan ruangan khusus membaca dengan huruf braille dan komputer khusus.Dilantai ini tersedia mushola dan toilet ada disetiap lantai.
Kuliner di Perpustakaan Nasional
Setelah puas membaca buku, saya dan anak-anak menuju lantai 4 untuk makan siang di kantin.Suasana kantin cukup nyaman dan bersih, sayang tidak ada tempat cuci tangan, jadi jika ingin cuci tangan harus ke toilet.Disini tersedia menu mulai dari nasi rames, gado-gado, bakso, soto ayam, ayam geprek dengan harga mulai dari 17 ribu rupiah dan macam-macam minuman dingin atau panas, air mineral disini disediakan gratis di dispenser.Sambil makan anak-anak sangat antusias bercerita buku apa saja yang dibaca dan ingin kembali lagi kesini jika libur sekolah.
Layanan Multimedia di Perpustakaan Nasional di Lantai 19
Perpustakaan menyediakan komputer, internet untuk berselancar di dunia maya secara gratis.Layanan multimedia ada dua jenis :
1. Layanan multimedia berbasis komputer (Pengunjung yang tidak membawa laptop disediakan 101 komputeryang sudah terkoneksi internet.
2. Layanan Multimedia berbasis wifi (untuk pengunjung yang membawa laptop atau perangkat elektronik digital lainnyadapat terkoneksi internet melalui wifi.
Nonton Film Bersejarah di Perpustakaan Nasional
Perpustakan nasional juga mengadakan acara dongeng untuk anak-anak dan nobar atau nonton bareng film bersejarah diruang auditorium dengan syarat booking terlebih dahulu melalui nomer yang tertera di poster film, tapi tidak setiap hari, jadi untuk mengetahui semua kegiatan perpustakaan nasional bisa lihat di website atau media sosial perpustakaan nasional.
Butuh waktu beberapa hari untuk mengeksplor seluruh lantai perpustakaan nasional, jadi saya putuskan untuk pulang dan berkunjung di lain hari.Setelah keluar gedung perpustakaan nasional, saya dan anak-anak naik bus Jakarta eksplorer, bus ini ada 4 rute wisata berbeda, saya pilih bus rute terakhir Masjid Istiqlal.Bus Jakarta Eksplorer gratis, didalam bus pemandu mulai menceritakan sejarah singkat setiap gedung bersejarah yang kami lewati, mulai dari stasiun gambir, lapangan banteng, gereja Katedral dan berakhir di masjid Istiqlal, disini kami turun dan lanjut naik kereta commuterline untuk pulang.
Anak-anak sangat senang mengisi liburan kali ini pergi ke perpustakaan nasional, selain bisa menghabiskan waktu bersama juga bisa membiasakan anak gemar membaca, karena membaca ada jendela menuju kesuksesan.
-Happy Weekend-
Komentar
Posting Komentar